Assalamu’alaikum teman-teman jones bin baper harapan bangsa! Eh kok ngomong gitu sih? Hmm, jadi gini maksud gue jomblo happiness bin bawa perubahan hihi. Hamasah buat kalian yang udah punya hak pilih. Gunakan hak pilih lo dengan baik ya! Pemilukada kali ini harus bisa lebih baik, terutama Pemilukada di Boyolali. Pilihlah pimpinan yang amanah. Yak, inilah akhir kisah gue dari beberapa artikel tentang hijrah sebelumnya. Sebelumnya ada yang kangen sama gue? Gue baru aja menjalankan UAS guys, jadi ngilang deh.
Yup, gue baca hadist “Sesungguhnya setiap amalan itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan” (HR Bukhari no. 1 dari ‘Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu) setelah gue pikir-pikir bener juga. Jadi, setelah gue berhijrah dulu Husein jadi lebih agak memperhatikan gue. Apalagi saat dia baca Al Qur’an sebelum pengajian dimulai. Masya Allah his voice very well.
Tapi, ya singkat kisah gue udah mendapatkan apa yang gue mau. Gue salah gue salah gue salah. Waste time with full of mistakes without I realize. Ya, gue udah dapet perhatian Husein tapi itu salah. Seharusnya gue berhijrah karena Allah bukan karena makhlukNya. Kalau aja gue dari awal lillah, pastilah lelah nggak akan memperdayai gue. Jadi, gue pesen sama lo bagi yang proses berhijrah sama kayak gue, berhijrahlah karena Allah jangan karena makhlukNya.
For him. |
Jangan sampai lo berharap lebih ke makhlukNya karena kenyataan yang terindah hanya akan datang dari Allah Al Wahab. Dan seperti kata Imam Syafi’i kalo lo suka sama seseorang jangan sampai lo mencintai orang yang nggak mencintai Allah. Allah aja ditinggalin apalagi elo. Kutipan-kutipan Imam Syafi’i bagus-bagus ya. Jujur, gue ngefans sama Imam Syafi’i. Gue juga berterima kasih pada Husein yang telah membuat gue seperti ini. But he doesn't have any space in my heart anymore. Jazakaakallahu khayran Husein!
Nah mulai sekarang gue menjaga suatu ruangan di hati gue. Yang mana ruangan itu hanyalah bisa ditinggali si dia yang sudah dipersiapkan secara spesial oleh Allah untuk gue. Tapi, namanya juga manusia apalagi masa-masa SMA pasti ada aja pengganggunya.
Jadi gini guys, seumpama gue mulai merasa jatuh cinta. Gue bisa menghindarinya dengan membayangkan kenyataan pahit yang bisa membuat jatuh dan sakit. Gue kalo jatuh cinta pasti segera ngomong ke diri gue kayak gini “Ya ampun Za, cinta lagi? Please stop it! Bayangkan kalo seseorang yang lo suka kalo aja dia ketemu akhwat yang lebih cantik dan sholihah lo pasti ditinggal! Belum tentu juga dia mikirin kamu Za! Jangan mudah GR deh! Cintai Allah dulu yang bener!” Aneh ya cara gue? But, that is my way to be happy without pain feeling. Yuhuuu...Merdeka..
Kalau aja, mm just imagine sih besok ada seseorang yang mengutarakan isi hatinya ke gue kalo udah waktunya. Gue pasti tanya karena apa dia mencintai gue. Karena paras? Hmm, masih banyak kok cewek yang lebih cantik nan kece badai di luar sana. Kalo dia milih gue karena paras aja, gue itu orangnya apa atuh, biasa-biasa aja, banyak banget yang lebih cantik dari gue. Atau karena harta? Gue mah apa atuh cuma dari keluarga sederhana tetapi selalu bahagia karena rasa bersyukur kami pada Allah. Atau milih gue hanya karena keturunan? Gue mah bukan keturunan raja atau konglomerat wkwk. Tapi, kalo seseorang itu milih gue karena agama gue? I WILL ACCEPT HIM DIRECTLY WITH FULL OF HAPPINESS. Ya, seseorang yang akan mencintai gue karena agama, gue akan senang dan menerimanya dengan baik.
Well I pray, besok si dia bisa membantu gue berhijrah agar bisa lebih dekat ke Sang Pemilik Hati. Dia yang membimbing gue dalam ketaatan dan tentunya bersamanya surga terasa menjadi lebih dekat. Serius, gue butuh cowok yang bagus agamanya untuk membimbing gue ke Allah.
Karena gue sendiri takut kalo besok gimana kalo gue masuk neraka. Gue seorang yang berlumur dosa juga fakir ilmu ini, apa ada jaminan untuk masuk surga? Gue takut teman-teman. Maka dari itu gue butuh seseorang yang membantu gue berhijrah. Gue pasti akan berusaha menjadi bidadari dunia juga bidadari surganya.
Cukup gitu dulu deh, oiya sebelumnya gue mau mengucapkan terima kasih untuk PPL yang udah ngajar kelas gue. Teruntuk Bu Anisa, Pak Hari, Pak Faisal, Pak Wahyu, dan Pak Thomas. Jazaakumullahu khayran. Menurut gue sih, PPL yang paling juara di hati gue ya bu Anisa. Beliau tuh sabar banget dan bahkan udah akrab sama gue. Beliau tuh ngertiin banget gimana perasaan gue wkwk. Kami berkirim pesan lewat WA dan menceritakan tentang passion kami, yap yaitu IPS! Selain itu beliau adalah orang yang sabar. Keep hamasah bu Anisa. Semoga bisa menjadi guru idaman tiap siswa yak! Aamiin.. Special thank for you.. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.