Assalamu’alaikum antum wa antunna. Akhir-akhir ini rasanya sumuk banget ya. Di daerah gue tinggal udah ada mendung eeh tapi hujannya masih enggan buat turun. Entah kenapa, gue jadi kangen hujan. hujan mengingatkanku akan sebuah kenangan indah yang tersirat dalam waktu. Eh, kenapa jadi kayak gini? Salah fokus kan. Oke, kali ini gue pengen cerita sama kalian tentang hijrah. Hijrah itu apa? Yuk disimak..
Berhijrah Yuk ^-^ |
Singkatnya, hijrah itu perubahan menuju kebaikan. Hijrah yang akan gue bahas kali ini adalah hijrah untuk menggapai cinta-Nya. Ini adalah kisah gue yang mencoba untuk menjadi seseorang yang lebih baik.. Hmm, susah memang tapi kenikmatan akan hijrah bisa lo rasakan kalo udah mengalami.
Gue terlahir dari keluarga yang biasa-biasa aja dalam hal agama. Nyokap bokap gue ga terlalu berlebihan dalam agama. Tapi, beliau nggak pernah lupa mengingatkan gue untuk selalu sholat lima waktu. Amalan sunah yang diajarkan ke gue pun hanya sebatas puasa Senin Kamis. Kata bokap gue kalo bisa rutin udah bagus.
Hijrah gue bermula saat nenek gue mengajak gue untuk mengikuti acara pengajian yang diadakan rutin setiap hari Minggu di gedung IPHI deket Masjid Al Hidayah. Di samping masjid itu ada bangunan yang digunakan untuk panti anak yatim. Dulu, saat gue nggak begitu mendalami indahnya islam, memang saat sekolah gue memakai kerudung tapi saat gue di rumah lepaslah kerudung itu.
Nah, awalnya gue ogah-ogahan buat ndengerin kajian yang menurut gue cuma bikin ngantuk dan tambah baper eh salah maksud gue tambah laper. Dengan paksaan nyokap, gue menjadi tukang ojek langganan nenek gue. Yang mana tugas gue adalah mengantar dan menjemput beliau setelah selesai dari acara pengajian.
Lama-lama gue capek kalo disuruh bolak-balik. Belum lagi saat menunggu nenek gue keluar dari gedung IPHI yang terkadang lama. Gue pernah hampir ketiduran karena kelamaan menunggu. Hingga suatu hari, sedikit hidayah mulai menyusup ke hati gue. Gue, akhirnya mengikuti acara pengajian tersebut. Saat itu juga pakaian gue berubah menjadi syar’i karena berada di lingkungan yang syar’i pula.
Saat memasuki gedung tempat pengajian gue kaget. Ternyata banyak juga orang yang seumuran gue. Tapi, mereka cowok semua. Gue baru ngeh ternyata pengajian yang gue ikuti dikelola oleh anak-anak yang tinggal di panti tersebut. Gue pun duduk bersama dengan ibu-ibu dan nenek-nenek. Gue seneng bisa jadi paling muda diantara mereka wkwk. Mereka pernah muda tapi gue belum pernah tua.
Saat itu sang Ustadz menyampaikan materi tentang kematian. Betapa ngeJLEBnya hati gue saat mengetahui betapa dahsyatnya sakaratul maut itu. Gue pun sadar akan kesalahan yang selama ini gue lakukan. Gue segera memperbaiki kebiasaan buruk gue yaitu dalam hal berkerudung. Gue nggak mau buka tutup kerudung gue. Karena kerudung bukanlah seperti jalan ke puncak yang kadang dibuka kadang juga ditutup.
Minggu berikutnya gue ikut lagi. Dan begitu seterusnya. Dan inilah awal kisah hijrah cinta gue. Saat itu gue nggak sengaja melihat seseorang yang gue tebak lebih tua setahun dari gue. Saat itu entah kenapa kayak ada rasa aneh gitu. Gue segera menundukkan pandangan gue dan beristighfar. Dia juga terlihat melakukan hal yang sama. Saat itu jantung gue kayak musik disko yang jedag jedug susah terkendali.
Saat sampe ke rumah gue selalu kepikiran tentang dia. Dia termasuk salah satu anak yatim yang mengurus pengajian tersebut. Mungkin, gue menaruh hati padanya. Karena setahu gue saat gue pertama kali masuk banyak cowok seumuran gue yang pandang sana pandang sini. Kecuali si dia yang baru aja gue tatap. Gue nggak tau namanya saat itu anggap aja namanya Husein.
Nah, Husein itu cowok yang kalem dan berbeda dengan teman-teman lainnya. He could keep his iman well. I think. Probably. Hmm.. Dan mulai saat itu gue follow akun-akun islami baik di instagram, twitter, juga LINE. Gue jadi lebih semangat mendekat ke Sang Pemilik Hati karena mengetahui bahwa Husein sosok yang alim dan gue ingin memantaskan diri untuknya.
Saat itu gue baca di timeline LINE kalo lelaki yang baik diperuntukkan untuk perempuan yang baik. Lo kalo mau tau baca aja di QS. An Nur ayat 26. Juga ada hadist yang pernah gue baca “Seorang wanita dinikahi karena empat hal : hartanya, nasab keluarganya, kecantikan dan agamanya. Maka pilihlah yang baik agamanya, niscaya engkau akan beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim) juga ada hadist yang menyatakan kalo sebaik-baik perhiasan di dunia adalah perempuan sholehah. Hadist yang diriwayatkan Imam Muslim itu semakin membuat gue semangat.
Gue semakin kagum atau entah rasa apa ini namanya setelah tahu kalo Husein selalu rajin sholat 5 waktu ke masjid saat liburan (baca : termasuk Subuh). Dan yang gue denger, dia bisa khatam Al Qur’an lima kali saat bulan Ramadhan. Mashaa Allah calon imam idaman bukan?
Husein mengubah segala hal dalam hidup gue. Saat itu pun START hidup yang sesungguhnya baru dimulai...
TO BE CONTINUED..