Assalamu’alaikum.. Saatnya update blog nih. Sambil nunggu waktu adzan Maghrib mending bikin posting aja daripada ghibah. Ya nggak? Okay, kali ini gue akan bahas tentang pedihnya sakaratul maut. Hii, serem ya dari judulnya. Ini baru baca belum merasakan. Yeah, gue bisa nulis gini karena baca-baca hadis bukan berarti gue udah pernah merasakan sakaratul maut lho ya.
Ada suatu kisah saat zaman Nabi Idris AS yang... Mm gue mulai dari mana ya. Bingung. Mulai dari sini aja ya..
Pada suatu hari Malaikat Izrail datang ke rumah Nabi Idris. Nabi Idris pun bertanya pada Malaikat Izrail. “Hai Malaikat Izrail, kedatanganmu kali ini untuk menyabut nyawa atau berkunjung?” Malaikat Maut pun berkata bahwa ia berkunjung atas izin Allah SWT.
Nabi Idris pun kembali bertanya. “Hai Malaikat Izrail, saya ada keperluan denganmu.”
“Kepentingan apa itu?” jawab Malaikat Izrail.
“Kepentinganku denganmu adalah supaya engkau mencabut nyawaku dan kemudian Allah menghidupkan kembali agar aku lebih giat beribadah kepada Allah setelah aku merasakan sakaratul maut.”
Malaikat Maut pun kebingungan dengan permintaan Nabi Idris. Allah pun memberi wahyu kepada Malaikat Izrail untuk mencabut nyawa Nabi Idris AS. Seketika itu juga Malaikat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris AS.
Nasi sudah menjadi bubur. Nabi Idris telah meninggal dan Malaikat Izrail menangisi kepergiannya. Malaikat Izrail berdoa kepada Allah agar Nabi Idris dihidupkan kembali. Allah pun mengabulkan permintaan Malaikat Izrail dan hiduplah Nabi Idris.
“Hai saudaraku, bagaimana rasanya sakaratul maut itu?” tanya Malaikat Izrail.
“Sesungguhnya, rasa sakaratul maut itu saya umpamakan binatang yang hidup dilepas kulitnya dalam keadaan hidup-hidup dan begitulah rasanya sakaratul maut. Bahkan lebih seribu kali rasa sakitnya.” Jawab Nabi Idris. Jiaa, menakutkan ya.
Malaikat Izrail pun kembali menjawab. “Secara halus dan berhati-hati aku mencabut nyawa yang seperti itu selama-lamanya.”
Nah, dari kisah di atas bisa kita ambil pelajaran hidup. Nabi Idris seorang Nabi aja bilang kalo sakaratul maut itu sakitnya minta ampun. Apalagi kita manusia biasa yang hidup di zaman edan yang penuh dengan kebebasan dan haus moral seperti sekarang ini? Ada pun sabda Rasulullah SAW “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” Wallahu’alam. Kena jarum pentul aja udah sakit apalagi 300 pedang. Hiks. Bagaimana pun juga seperti yang disebutkan dalam Al Qur’an “Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran : 185) It means, besok kita juga bakal merasakan pedihnya sakaratul maut guys!
Nah lalu bagaimana keadaan roh setelah terpisah dari badan? Tunggu postingan selanjutnya.. In Shaa Allah, as soon as possible ^^
Wassalamu’alaikum!